We’ve updated our Terms of Use to reflect our new entity name and address. You can review the changes here.
We’ve updated our Terms of Use. You can review the changes here.

Ardor

by Christian Putra

/
  • Streaming + Download

    Includes unlimited streaming via the free Bandcamp app, plus high-quality download in MP3, FLAC and more.
    Purchasable with gift card

      $7 USD  or more

     

1.
Nostalgia 00:47
2.
Over 10.000 miles, you are there killing the time or should we say we’re both learning a psalm Never stop clapping, never stop beaming and writing an endless tale people wondering about Don’t you worry bout a thing, tribulation means no sinking or should I say, without Eve, Adam was nothing You cherish my postcard, I will send you the next ones even people have just started shelling mystical words Present is ours, my faraway lady.. I know we’ll never perceive our next memory Future is ours, my faraway lady So compromise our story and tell me if you’re ready Thank you the divine signal for helping us through the distance We’re both saying it’s never been like this before Never stop sharing, never stop laughing and crying an early pleasure people won’t understand
3.
Chants 04:42
How do we see our trust and desire? Small bright light, we hit our ambition. Dramatic tambour, floating around a river Playing possum while the world’s ticking by. Hide and seek but nobody’s around. Such a word-class pressure eclectic trying to conceal what to deliver Discovery of the personal Novocain O you know it’s not as simple as whistling noise around Life’ s about a show of honest chant. Counting down the answer to make a sound
4.
5.
Natal 03:25
Natal datang Semua berkumpul merayakan Kehangatan terjaga hampa pun sirna Anak lama tak berjumpa datang kembali Kawan lama tak berjejak berjumpa lagi Bulan kedua belas datang Jiwa anak kecil hidup kekal Kenangan natal tersusun, takkan pernah beranjak Kerabat lama tak berjumpa datang kembali Kasih baru pelajari kehangatan Natal ini
6.
Desah empunya kebahagiaan Memeluk derasnya, harapan yang nyata Semua yang terlihat Ingin memilikinya Semua di depan mata Aral pun rela kau pijak Lawankan keinginan dunia Janji pastikan lebih.. Akan terdengar Palsunya telah tersebar.. Senyuman fana Teganya kau berikan Nalarmu rela terjual Suara ria entah kapan Dimulai saja pesta ria Terdengar mendesak apa Berikutnya pertanda tanya Angin kencang (tak) sudi kau rasa Dingin tubuh, raut wajah Terlukis sosokmu, kau rasa
7.
Airam 04:50
Musim panas dimulai Cerita musim dingin belum pun usai Kala itu intimasi terbangun Sampai waktu mengubur rasa kagum Tumbuh dan terkapar seperti biasa Perhentiannya menggetarkan jenaka Hi Ariam, tersentuh romansa? Mudah dicari Sulit dipahami Hi Ariam, kapan berjumpa? Hanya prosa yang terpendam Jauh di bawah, jauh terurai

about

Sudah jadi kebiasaan untuk selalu merekam sebuah kejadian, baik dalam medium foto, audio visual maupun musik. Kesenangan pribadi. Paruh kedua dekade 2000an banyak dihiasi dengan bermusik bersama teman-teman di Bandung. Babak baru kehidupan di dekade 2010an ternyata tidak terlalu akrab dengan musik. Terlebih lagi karena harus berpindah-pindah tempat tinggal, dari provinsi sampai negara. Namun ternyata selama itu pula ada waktu sendiri untuk menulis dan merekam apapun yang dirasakan & tentang siapapun yang ditemui dalam format musik.

Keseluruhan lagu dalam Ardor ditulis dan direkam selama tahun 2011-2012 di dalam sebuah apartemen di Highland Park, NJ. Setiap lagu direkam pada malam hari dalam 1 take (gitar & vokal) sebelum layering. Kesan yang mentah dan kasar ini sengaja ditinggalkan karena memang sifatnya adalah arsip pribadi sebelum akhirnya dibawa ke publik lewat beberapa platform. Cover EP ini adalah pemandangan yang hampir tiap hari terlihat ketika musim dingin. Setiap kembali melihat foto ini, rasanya tenang dan hangat. EP ini sangat personal, sampai jika dipublikasikan pun belum tentu banyak orang dapat membawa dirinya ke dalam atmosfer Ardor. Tapi, siapa tahu?

Arsip mini album Ardor membuat tersenyum sambil membayangkan kembali awal dekade seseorang yang sedang dalam anak tangga pertama kemandirian. Masa itu adalah ketika sebuah persona sedang sibuk meromantisasi konsep 'time & space' dalam roman, ketika mendengar temannya berceloteh tentang keterbatasannya sebagai imigran, ketika ia sedang berusaha menjauh dari keluarga sebagai ajang pembuktian, ketika ia sedang sangat menikmati kemunculan banyak karakter dan antusiasme baru dalam hidup. Tak disangka rekaman ini bisa menjadi mesin waktu nan reflektif. Saat itu sedang jatuh cinta dengan beberapa album seperti Ekstasis (Julia Holter) dan Plainspeak (Aaron Roche). Lain waktu mungkin harus merekam sesuatu yang baru dengan peralatan yang lebih layak.

❤ Have a listen

::

Ardor is a collection of thoughts, letters, and drunk talk recorded between 2011-2012 in Highland Park, NJ.

1. Welcome to Ardor
2. On a psalm
3. On a sympathy to struggling friends
4. On 2010
5. On Christmas roundabout (in Bahasa)
6. On OCD and framing personalities (in Bahasa)
7. On an unsent letter

Originally released on 31-12 2012 (self, Priori & Posteriori)
Currently released on other platforms via Tarsius Records - August 2020

credits

released December 31, 2012

Christian Satrianta Putra, Priori & Posteriori Records, Tarsius Records

license

all rights reserved

tags

about

Christian Putra Jakarta, Indonesia

contact / help

Contact Christian Putra

Streaming and
Download help

Report this album or account

If you like Christian Putra, you may also like: